UUD 1945 Sebelum Dan Sesudah Di Amandemen
22.10UUD 1945 SEBELUM &
SESUDAH AMANDEMEN
No.
|
Pasal
|
Bunyi
Pasal
|
|
Sebelum
Amandemen
|
Sesudah
Amandemen
|
||
1.
|
Pasal
5 Ayat 1
|
Presiden memegang kekuasaan membentuk
undang-undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
|
Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang
kepada Dewan Perwakilan
Rakyat.
|
2.
|
Pasal
7
|
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya
selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali
|
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama
lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya
untuk satu kali masa jabatan.
|
3.
|
Pasal
9
|
Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil
Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di
hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai
berikut :
Sumpah Presiden (Wakil Presiden): “Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”. Janji Presiden (Wakil Presiden) : “Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”. |
1.
Sebelum memangku jabatannya,
Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan
sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan
Perwakilan Rakyat sebagai berikut :
Sumpah Presiden (Wakil Presiden): Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa. Janji Presiden (Wakil Presiden): Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.
2.
Jika Majelis Permusyawaratan
Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat tidak dapat mengadakan sidang, Presiden
dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan
sungguh-sungguh di hadapan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan
disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung.
|
4.
|
Pasal
13 ayat 2
|
Presiden menerima duta negara lain.
|
Dalam hal
mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan
Rakyat.
|
5.
|
Pasal
14
|
Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan
rehabilitasi.
|
1.
Presiden memberi grasi dan
rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung.
2.
Presiden memberi amnesti dan abolisi
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
|
6.
|
Pasal
15
|
Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain
tanda kehormatan.
|
Presiden
memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan
undang-undang.
|
7.
|
Pasal
17 Ayat 2
|
Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden.
|
Menteri-menteri
itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
|
8.
|
Pasal
17 Ayat 3
|
Menteri-menteri itu memimpin Departemen
Pemerintahan.
|
Setiap menteri
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
|
9.
|
Pasal
20
|
1. Tiap-tiap
undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
2. Jika
sesuatu rancangan Undang-undang tidak mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat,
maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.
|
1. Dewan
Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk Undang-undang.
2. Setiap
rancangan Undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk
mendapat persetujuan bersama.
3. Jika
rancangan Undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan
Undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.
4. Persidangan
mengesahkan rancangan Undang-undang yang telah disetujui bersama untuk
menjadi Undang-undang.
5. Dalam
rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan
oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang- undang
tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi
Undang-undang dan wajib diundangkan.
|
10.
|
Pasal
21
|
1. Anggota-anggota
Dewan Perwakilan Rakyat berhak memajukan rancangan undang-undang.
2. Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh
Presiden. Maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan
Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.
|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan
usul rancangan undang-undang.
|
0 komentar